Pindah ke area isi utama
選單按鈕

Kasus Berhasil









  • Cinta Kasih Tim Medis Tanpa Batas     Anak Perempuan Myanmar Keteloran Mendapatkan Hidup Baru
    Cinta Kasih Tim Medis Tanpa Batas Anak Perempuan Myanmar Keteloran Mendapatkan Hidup Baru

    Cinta Kasih Tim Medis Tanpa Batas Anak Perempuan Myanmar Keteloran Mendapatkan Hidup Baru

    Pu Shuang Thing anak perempuan etnis Cina berusia 5 tahun dari area pegunungan jauh di bagian utara Myanmar, sejak lahir menderita hemangioma bawaan dari lesi lidah. Seiring dengan pertambahan usia, seluruh lidah sudah bertumbuh menjadi 3 kali lipat lebih besar daripada ukuran normal, tak peduli kehidupan biasa atau sewaktu tidur, juga bisa menjulurkan lidah yang penuh dengan dengan hemangioma dengan tidak sadar. Lidah yang sangat besar bentuk aneh mempengaruhi penampilan luar, makan dan kemampuan berbicara dengan parah, karena sering tergigit oleh gigi sendiri, dalam mulut bisa terjadi pendarahan banyak, harus segera dilakukan transfusi darah, juga membuat dia selama jangka waktu panjang gizi tidak seimbang dan masalah kekurangan darah, tidak bisa pergi bersekolah dengan normal, dan beban biaya pengobatan yang sangat besar ditanggung keluarganya, menyebabkan beberapa kali menjual kekayaan rumah, meminjam uang untuk berobat. Untuk mengobati penyakit yang begitu rumit dan setiap saat mungkin menyebabkan kematian, orang tua anak perempuan tahun lalu pernah membawanya ke pusat medis Bangkok, Thailand untuk mencari pengobatan, namun karena kondisi penyakit pertumbuhan hemangioma sangat parah, tidak ada dokter yang berani melakukan operasi untuknya. Pada bulan Agustus 2014, Taiwan Root Medical Peace Corps menuju Myanmar Lashio untuk memberikan pengobatan gratis, menemukan kasus penyakit langka tersebut. Setelah tim medis kembali ke Taiwan, melalui kerja keras berbagai pihak, di bawah dampingaan ibu dan bibi, Shuang Thing pada akhir bulan Mei 2015 naik pesawat ke Taiwan dan tinggal di kamar pasien spesialis Rumah Sakit Pusat Tiga Militer, dan Kepala Spesialis Bedah Mulut Maksilofasial rumah sakit kami, Li Xiao Ping yang melakukan pengobatan. Setelah melalui pemeriksaan MRI, terutama menempati sisi kanan lidah dan perubahan patologis hemangioma bawah mulut seluruhnya sekitar 10cm, dan menemukan kedua sisi lidah dan bawah mulut terdapat pembuluh darah yang tidak normal sangat besar. Pada tanggal 21 Mei diatur pemeriksaan angiography dan embolisasi arteri kedua sisi lidah. Setelah operasi, melalui pelacakan gambar didapatkan kondisi penyumbatan pada sebagian pembuluh darah di bagian otak, juga ada tanda-tanda stroke, namun tubuh anak perempuan tidak ada reaksi abnormal yang jelas pada saraf. Bagian lidah setelah melalui pengobatan awal, ukuran dan denyut pembuluh darah ada kecenderungan menurun, namun keluhan utama anak perempuan tentang sakit kepala berselang dan sakit pada bagian lidah karena kekurangan darah. Pada tanggal 4 Juni, tim Bedah Mulut Maksilofasial bersama dengan dokter bagian radiologi, anestesiologi, bedah anak, neurologi anak, THT, rehabilitasi, bedah plastik dan perawat khusus kamar pasien, apoteker, ahli gizi, pekerja sosial, pusat medis internasional mengadakan rapat perawatan bersama, memadukan saran spesialisasi yang berkaitan dan kerja sama tim medis. Sejak tanggal 8 Juni, mulai melakukan operasi hemangioma dan operasi rekonstruksi penutup sebagian, setelah operasi, luka tertutup dan pulih, Shuang Thing akhirnya bisa menebarkan senyum manis, memulihkan fungsi makan dan berbicara dengan normal. Di bawah perawatan cermat seluruh tim medis, Shuang Thing sudah sembuh, keluar dari rumah sakit dan kembali ke Myanmar. Shuang Thing dan keluarganya sangat berterima kasih kepada Taiwan Root Medical Peace Corps, Departemen Pertahanan Negara, Departemen Luar Negeri dan bantuan berbagai pihak, terutama Kepala Spesialis Bedah Mulut Maksilofasial, Li Xiao Ping, baru bisa dengan lancar menyelesaikan operasi yang sulit dan rumit ini dan rehabilitasi setelah operasi. Anak yang mempunyai lidah berbentuk aneh dari bawaan sejak lahir, di bawah bantuan berbagai pihak yang tidak kenal, akhirnya bisa mendapatkan kehidupan baru, kembali ke kehidupan orang normal, menunjukkan bahwa di Taiwan, di mana-mana terdapat kehangatan, cinta kasih tanpa batas negara!

  • Profesor Berkebangsaan Filipina Datang ke Taiwan Mencabut Hemangioma raksasa
    Profesor Berkebangsaan Filipina Datang ke Taiwan Mencabut Hemangioma raksasa

    Profesor Berkebangsaan Filipina Datang ke Taiwan Mencabut Hemangioma raksasa

    Sekitar 5 tahun yang lalu, Profesor Patologi Berkebangsaan Filipina, John Dennis, karena perut kembung dan pada bagian perut tersentuh ada benjolan, didiagnosa oleh dokter di setempat bagian liver terdapat hemangioma raksasa (paling besar kira-kira 20cm); Dokter Filipina menganggap penyakit tersebut tidak bisa menggunakan cara operasi untuk membuangnya, seharusnya dengan cara transplantasi liver. Namun, John Dennis tidak bersedia menerima transplantasi liver, oleh karena itu selama 5 tahun ini menerima pengobatan yang konservatif. Selanjutnya karena mulai ada kondisi perut sakit, oleh karena itu dengan aktif meminta saran dari dokter berbagai negara, hingga ada murid yang datang dari Taiwan merekomendasikan Dokter Hsie Cung Bao spesialisasi bedah umum Rumah Sakit Pusat Tiga Militer yang pernah berhasil membantu seorang pasien dengan hemangioma raksasa berukuran 30cm melakukan operasi membuangnya, oleh karena itu di bawah bantuan pusat medis internasional Rumah Sakit Pusat Tiga Militer, dengan membawa sedikit harapan datang ke Taiwan untuk mencari pengobatan. John pada tanggal 3 Mei 2015 masuk ke rumah sakit, menerima serangkaian pemeriksaan detail, dengan akurat dihitung jumlah sisa liver setelah dibuang apakah cukup untuk mempertahankan nyawa, setelah itu pada tanggal 15 Mei menerima operasi pembuangan tumor liver, setelah operasi, kondisi pemulihannya sangat bagus, dan keluar dari rumah sakit pada tanggal 25 Mei. Dokter Hsie Cung Bao spesialisasi bedah umum menyatakan: Sangat senang bisa berhasil membantu Prof. John menyelesaikan operasi pembuangan hemangioma liver, operasi hemangioma yang dia sendiri pernah lakukan, tumor paling besar mencapai 30cm, oleh karena itu sebelumnya menghadapi hasil operasi kali ini sangat optimis, dan tantangan paling besar operasi pembuangan tumor sendiri, adalah masalah “pendarahan” sewaktu proses operasi, di bawah kerja sama bersama tim medis Rumah Sakit Pusat Tiga Militer, jumlah pendarahan operasi John Dennis sekitar 2000cc lebih, dalam batas yang bisa dikendalikan, operasi sangat berhasil. John Dennis yang hadir sendiri di tempat juga sangat terharu berkata: “Maybe he is from Buddha (Dia adalah Buddha reinkarnasi)!” dia secara khusus memuji teknik kedokteran Dokter Hsie Cung Bao yang sangat hebat, terutama pada proses tersebut memberi penjelasan dengan sabar, berkomunikasi, mendirikan kepercayaan diri dia terhadap staf medis, membuatnya bisa dengan santai, tenang menerima pengobatan operasi, membantu dia mendapatkan kehidupan baru, dengan ini dia menyatakan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Rumah Sakit Pusat Tiga Militer.

Apakah informasi ini bermanfaat bagi Anda? Ya Tidak
Buka Menu
Tutup Menu
Halaman Sebelumnya Kembali ke Halaman Pertama